Senin, 24 Agustus 2015

SOP SPIROMETRI


Pengertian
Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara obyektif kapasitas/fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan indikasi medis. Alat yang digunakan disebut spirometer.
Tujuan
Tujuan :
1.    Mengukur volume paru secara statis dan dinamik
2.    Menilai perubahan atau gangguan pada faal paru

Pengukuran paru yang dilaporkan
1.      Forced vital capacity (FVC) adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara paksa setelah inspirasi secara maksimal, diukur dalam liter.
2.      Forced Expiratory volume in one second (FEV1) adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan dalam waktu 1 detik, diukur dalam liter. Bersama dengan FVC  merupakan indikator  utama fungsi paru-paru.
3.      FEV1/FVC merupakan rasio FEV1/FVC. Pada orang dewasa sehat nilainya sekitar 75% - 80%
4.      FEF 25-75% (forced expiratory flow), optional
5.      Peak Expiratory Flow (PEF), merupakan kecepatan pergerakan udara keluar dari paru-paru pada awal ekspirasi, diukur dalam liter/detik.
6.      FEF 50% dan FEF 75%, optional, merupakan rata-rata aliran (kecepatan) udara keluar dari paru-paru selama pertengahan pernafasan (sering disebut juga sebagai MMEF(maximal mid-expiratory flow)
Kebijakan
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan Ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2012
Prosedur
Persiapan alat :
1.      Alat spirometri
2.      Mouth piece
3.      Kertas spirometri
4.      Penjepit hidung
5.      Pengukur TB dan BB

Persiapan pasien :
1.      Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan spirometri
2.      Bebas rokok minimal 2 jam sebelum pemeriksaan
3.      Berpakaian tidak ketat
4.      Dilakukan anamnesa, pengukuran tinggi badan dan berat badan

Pelaksanaan :
1.      Siapkan alat spirometri
2.      Nyalakan alat terlebih dahulu dengan memencet tombol ON
3.      Masukkan data seperti nama, umur, jenis kelamin, TB, BB
4.      Kemudian masukkan mouthpiece yang ada dalam alat spirometri kedalam mulutnya dan tutuplah hidung dengan penjepit hidung.
5.      Untuk mengatur pernapasan, bernapaslah terlebih dahulu dengan tenang sebelum melakukan pemeriksaan
6.      Tekan tombol start jika sudah siap untuk memulai pengukuran
7.      Mulai dengan pernapasan tenang sampai timbul perintah dari alat untuk ekspirasi maksimal (tidak terputus). Bila dilakukan dengan benar maka akan keluar data dan kurva pada layar monitor spirometri
8.      Kemudian ulangi pengukuran dengan melanjutkan inspirasi dalam dan ekspirasi maksimal
9.      Setelah selesai lepaskan mouthpiece, periksa data dan kurva kemudian dilanjutkan dengan mencetak hasil rekaman (tekan tombol print pada alat spirometri)
Klasifikasi gangguan respirasi ( % nilai prediksi )
1.      Gangguan restriksi :Vital Capacity (VC) < 80% nilai prediksi; FVC < 80% nilai prediksi
2.      Gangguan obstruksi : FEV1 < 80% nilai prediksi; FEV1/FVC < 75% nilai prediksi
3.      Gangguan restriksi dan obstruksi : FVC < 80% nilai prediksi; FEV1/FVC < 75% nilai prediksi.

2 komentar: