Pengertian
|
Pemeriksaan
terhadap pasien dengan cara anamnesa, inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi pada sistem pernapasan
|
Tujuan
|
1.
Mengetahui
adanya keluhan yang berhubungan
dengan gangguan sistem pernapasan
2.
Mengetahui
frekuensi, irama dan suara pernafasan.
3.
Mengetahui bentuk dan kesimetrisan ekspansi
dada.
4.
Mengetahui
adanya nyeri tekan, massa, peradangan dan taktil
fermitus.
5.
Mengetahui
keadaan jalan napas, alveoli dan rongga pleura.
6.
Mengetahui
batas paru-paru dengan organ lain disekitarnya.
Indikasi :
1.
Pasien
baru
2.
Pasien
dengan gangguan sistem pernapasan
3.
Pasien
dalam keadaan tirah baring lama
4.
Evaluasi
setelah dilakukan tindakan
|
Kebijakan
|
Standar
Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2014
|
Prosedur
|
A.
Peralatan
1.
Stetoskop
2.
Masker
3.
Handscon
4.
Buku dan alat tulis
B.
Prosedur
1. Mengucapkan
salam
2. Menyebut/menanyakan nama pasien
3. Mengenalkan diri dan instansi
4. Menjelaskan
tujuan dan prosedur tindakan
5. Menanyakan
persetujuan dan kesiapan pasien sebelum melakukan tindakan
6. Membawa
dan meletakkan alat di dekat pasien.
7. Mencuci
tangan
8. Memasang
masker dan sarung tangan.
9. Mengatur posisi berbaring atau setengah
duduk, usahakan pasien dalam keadaan rileks
10.
Melakukan anamnesa dengan menanyakan secara detail tentang keluhan
pasien seperti sesak napas, batuk berdahak/berdarah, nyeri dada. Menanyakan
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga
dan kebiasaan sehari-hari yang sering dilakukan
11.
Melepaskan baju
pasien bagian atas
12.
Melakukan inspeksi :
· Apakah tampak sesak napas, batuk dan
nyeri dada
· Apakah menggunakan otot bantu napas
tambahan atau pernapasan bibir (pursed lips)
· Apakah terlihat gelisah, keringat dingin
dan sianosis
· Apakah terlihat clubing finger, kuku
berwarna kuning akibat tembakau
· Apakah konjunktiva anemis
· Apakah bibir dan ujung kuku terlihat
sianosis
· Apakah terlihat peningkatan JVP
· Apakah bentuk thorax : hiperinflasi
chest, funnel chest, pigeon chest
· Apakah terlihat superior venacava
obstruction
· Apakah bentuk dada simetris
· Apakah gerak dada simetris
· Apakah tampak benjolan di leher atau dada
· Apakah ada edem pada ekstremitas dan
palpebra
13.
Melakukan
palpasi :
· Apakah teraba deviasi trakhea
· Apakah teraba benjolan kelenjar limfe di submandibula, subaurikuler,
supraklavikula
· Raba apek jantung dengan sinkronisasi pada perabaan nadi radialis
· Raba kesimetrisan ekspansi paru
· Lakukan taktil fremitus, rasakan kesimetrisan getaran
14.
Melakukan
perkusi :
· Mendengarkan suara ketuk : sonor, hipersonor, redup atau pekak
15. Melakukan auskultasi :
· Mendengarkan suara napas : vesikuler, whezing, ronkhi atau tidak
terdengar suara napas
16.
Pasien
disuruh duduk/posisi tegak
17.
Melakukan inspeksi :
· Apakah terlihat kyposis, lordosis, scoliosis pada tulang belakang
18.
Melakukan
palpasi :
· Raba kesimetrisan ekspansi paru
· Lakukan taktil fremitus, rasakan kesimetrisan getaran
19.
Melakukan
perkusi :
· Mendengarkan suara ketuk : sonor, hipersonor, redup atau pekak
20. Melakukan auskultasi :
· Mendengarkan suara napas : vesikuler, whezing, ronkhi atau tidak
terdengar suara napas
|
Senin, 24 Agustus 2015
SOP PENGKAJIAN FISIK PARU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar