Pengertian
|
Hemaptoe
adalah batuk darah yang terjadi karena penyumbatan trakea dan saluran nafas
sehingga timbul sufokasi yang sering fatal. Ini terjadi pada
batuk darah masif yaitu 600-1000cc/24 jam. Batuk darah pada penderita TB paru
disebabkan oleh terjadinya ekskavasi dan ulserasi dari pembuluh darah pada
dinding kapitas
|
Tujuan
|
1.
Mencegah
tersumbatnya saluran napas oleh darah yang beku /sufokasi
2.
Mencegah terjadinya aspirasi dan kemungkinan penyebaran infeksi
3.
Menghentikan perdarahan dan pengobatan
penyakit dasar.
|
Kebijakan
|
1.
Masalah utama dalam hemoptoe adalah
terjadinya pembekuan dalam saluran napas yang menyebabkan asfiksia. Bila
terjadi afsiksia, tingkat kegawatan hemoptoe paling tinggi dan menyebabkan
kegagalan multipel organ. Hemoptoe dalam jumlah kecil dengan refleks batuk
yang buruk dapat menyebabkan kematian
2.
Memberikan suport kardiopulmaner dan
mengendalikan perdarahan sambil mencegah asfiksia yang merupakan penyebab
utama kematian pada pasien dengan hemoptisis masif
3.
Standar Operasional Prosedur Tindakan
Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2014
|
Prosedur
|
Persiapan alat :
1.
Kirbat es
2.
Stetoskop
3.
Suction set
4.
Handscon bersih
5.
Set oksigenasi
6.
Obat-obatan koagulan
7.
K/P siapkan tindakan FOB
Pelaksanaan :
1.
Mencuci tangan dan memasang handscon bersih
2.
Tenangkan pasien
3.
Observasi tanda sufokasi, sianosis dan penurunan tingkat kesadaran
4.
Pasien harus dalam keadaan istirahat
total
5.
Saat hemaptoe, posisikan
pasien trendelenburg kepala lebih rendah dan miringkan kesisi paru yang sakit untuk mencegah
aspirasi ke paru yang sehat
6.
Pertahankan agar jalan napas tetap
terbuka, lakukan suction
setiap terjadi perdarahan
7.
Batuk secara perlahan-lahan untuk
mengeluarkan darah di dalam saluran saluran napas serta mencegah bahaya
sufokasi.
8.
Daerah dada dikompres dengan kirbat es
agar terjadi vasokonstiksi pembuluh darah
9.
Berikan oksigen bila hemaptoe disertai sesak napas
10.
Pemberian cairan atau darah sesuai
dengan banyaknya perdarahan yang terjadi.
11.
Pemberian obat-obat penghenti
perdarahan (obat-obat hemostasis), misalnya Transamin, Adona, Vitamin K
12.
Pemberian obat-obat antitusif untuk
mengurangi rangsangan batuk, misalnya Codein
13.
Pemberian obat antibiotika untuk
mencegah infeksi skunder
14.
Menentukan penyebab terjadinya
perdaraahan dan mengobatinya, misalnya aspirasi darah dengan bronkoskopi dan
pemberian adrenalin pada sumber perdarahan
15.
Dapat dilakukan tindakan terapi
pembedahan dengan pertimbangan :
a. Apabila
pasien mengalami batuk darah lebih dari 600 cc/24 jam dan dalam pengamatannya
perdarahan tidak berhenti.
b. Apabila
pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc/24 jam dan tetapi lebih dari
250 cc/24 jam jam dengan kadar Hb kurang dari 10 g%, sedangkan batuk darahnya
masih terus berlangsung.
c. Apabila
pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc/24 jam dan tetapi lebih dari
250 cc/24 jam dengan kadar Hb kurang dari 10 gr%, tetapi selama pengamatan 48
jam yang disertai dengan perawatan konservatif batuk darah tersebut tidak
berhenti.
16. Pakaian dan lingkungan kamar pasien dibersihkan dari cloting –cloting
darah (jika ada)
17. Pasien dirapikan
18. Melepas handscon dan cuci tangan
19.
Dokumentasikan
tindakan dalam catatan keperawatan
|
Senin, 24 Agustus 2015
SOP PENANGANAN PASIEN HEMAPTOE
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar