Pengertian
|
WSD merupakan tindakan invasive yang
dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura
dengan menggunakan pipa penghubung.
|
Tujuan
|
1.
Mengevakuasi/mengeluarkan
udara, cairan, darah maupun pus dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga
tersebut.
2. Mengembangkan kembali paru yang kolaps
3. Memasukkan obat ke dalam rongga pleura.
|
Kebijakan
|
Standar
Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan Ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin
Tahun 2012.
|
Prosedur
|
Persiapan alat :
1. Trokar/torakdrain
dengan nomor yang disesuaikan dengan bahan yg akan dialirkan, untuk udara
nomor 18-20 dan untuk pus nomor 22-24
2.
Kasa steril
3.
Hypapix / plester
4.
Alkohol 70% dan
bethadin 10%
5.
Spuit 3, 5, dan 10 cc
masing-masing sebanyak 2 buah
6.
Lidocain solusio
injeksi untuk anestesi local sebanyak 5 ampul
7. Botol WSD; dimana
ujung selang dalam botol WSD harus terendam sepanjang 2 cm di bawah level air
dan diberi savlon (ujung selang sudah di setting/connect dengan selang WSD)
8.
Duk steril
9.
Tabung oksigen
10. Benang jahit / silk no 2
11. Handscoon sesuai nomor
12. Masker
13. Scort / celemek
14. Satu buah meja dengan satu set bedah minor steril:
a.
Trokar/toraxdrain sesuai nomor : 1 buah
b.
Nald fowder : 1 buah
c.
Jarum hecting no 8 : 1 buah
d.
Klem besar : 2 buah
e.
Klem arteri kecil : 1 buah
f.
Pinset cirurgis : 1 buah
g.
Pinset anatomis : 1 buah
h.
Bisturi no 10 : 1 buah
i.
Scaple : 1 buah
j.
Gunting : 1 buah
Persiapan pasien :
1.
Memberi inform
consent kepada pasien meliputi :
a.
Tujuan tindakan
b.
Posisi tubuh saat
tindakan dan selama terpasang WSD,
posisi klien dapat duduk atau berbaring
c.
Upaya-upaya untuk
mengurangi rangsangan nyeri seperti
nafas dalam dan distraksi
2.
Menandatangani
surat persetujuan tindakan
3.
Mengukur
tanda-tanda vital dan status pernapasan pasien.
4.
Foto thoraks
posterior-anterior dan lateral paru.
Pelaksanaan :
1.
Posisi pasien
dengan sisi yang sakit menghadap ke arah dokter dengan disandarkan pada kemiringan 30o-60o,
tangan sisi paru yang sakit diangkat ke atas kepala
2.
Perawat cuci tangan, pakai
handscund.
3.
Lakukan tindakan antiseptic
menggunakan bethadin 10% dilanjutkan dengan menggunakan alkohol 70% dengan
gerakan berputar ke arah luar, pasang duk steril dengan lubang tempat di mana
akan dilakukan insersi kateter
4.
Lakukan anestesi lokal lapis demi
lapis dari kulit hingga pleura parietalais menggunakan lidocain solusio
injeksi, jangan lupa melakukan aspirasi sebelum mengeluarkan obat pada setiap
lapisan. Anestesi dilakukan pada daerah yang akan di pasang WSD atau pada
intercostalis 4-5 anterior dari mid axillary line
5.
Langsung lakukan
punksi percobaan menggunakan spuit anestesi tersebut.
6.
Lakukan sayatan
pada kulit memanjang sejajar intercostalis lebih kurang 1 cm lalu buka secara
tumpul sampai ke pleura
7.
Disiapkan jahitan matras mengelilingi
kateter
8.
Bila
menggunakan torak drain (selang dengan stiletnya)
Ambil
torakdrain, ujungnya arahkan ke insisi luka, satu tangan mendorong stilet dan
tangan lainnya memfiksasi stilet
untuk membatasi masuknya stilet terlalu dalam ke dalam rongga pleura. Setelah stilet
masuk ke dalam rongga pleura, selang diarahkan ke anteroapikal pada
pneumothoraks dan posterobasal pada cairan pleura/empiema, stilet ditarik
perlahan seiring dengan memasukkan selang.
Bila
menggunakan trokar
Satu
tangan mendorong trokar dan tangan lainnya memfiksasi trokar untuk membatasi
masuknya alat ke dalam rongga pleura. Setelah trokar masuk ke dalam rongga
pleura, trokar dicabut dan lubang trokar di tutup
dengan ibu jari. Selang yang sudah diklem pada ujung distalnya di insersi
secara cepat melalui trokar ke dalam rongga pleura sampai batas yang
diinginkan. Selang diarahkan ke anteroapikal pada pneumothoraks dan
posterobasal pada cairan pleura/empiema. Selang pada bagian proximal di klem, klem pada selang bagian distal
dilepas.
9.
Setelah selang
masuk sampai batas yang diinginkan, selang di klem, trokar dikeluarkan dari selang
10. Ujung selang dihubungkan dengan selang penghubung yang telah
disambung ke botol penampung melalui konektor
11. Klem dibuka, perhatikan apa yang keluar dari selang,
cairan akan mengalir keluar melalui selang ke botol penampung, sedangkan
udara akan terlihat seperti kabut didalam selang dan terlihat gelembung udara
di dalam botol penampung. Bila timbul rangsangan batuk, selang di klem dulu
atau dibuka setengan/ seperempatnya dan di buka kembali secara bertahap/rangsangan batuk
berkurang /hilang..
12. Perhatikan
adanya undulasi pada selang penghubung
13. Selang
di klem kembali, lakukan fiksasi selang dengan jahitan tabbac sac, bersihkan,
disinfeksi, luka ditutup dengan kasa steril yang telah dipotong bagian
tengahnya, diplester, kemudian klem di buka.
14. Fiksasi selang ke dinding dada dengan hypapix.
15. Bersihkan dan cuci alat- alat.
16. Cuci tangan
17. Catat dan dukomentasikan.
|
Senin, 24 Agustus 2015
SOP PEMASANGAN SELANG WSD
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar