Senin, 24 Agustus 2015

SOP ASISTENSI TORAKOSINTESIS


Pengertian
Evakuasi cairan pleura adalah tindakan mengaspirasi cairan pleural atau udara, dilakukan untuk menghilangkan tekanan, nyeri atau dispnea.
Tujuan
1.     Sebagai terapi : menghilangkan akumulasi cairan atau udara pleural yang menyebabkan kompresi paru dan kegawatan pernafasan.
2.     Sebagai tindakan pemeriksaan diagnostik : Pemeriksaan cairan pleural terhadap berat jenis, glukosa, protein, pH, pemeriksaan kultur atau sensitivitas, serta pemeriksaan sitologi.
3.     Klien memahami prosedur, mengontrol ansietas klien, klien dapat menjalani prosedur tanpa efek yang tidak diinginkan.
Kebijakan
Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2014
Prosedur
Persiapan alat :
1.         Surat ijin tindakan (informed concent).
2.         Spuit 5 ml, 20 ml, dan 50 ml.
3.         Jarum no 16, 14 (jika perlu)
4.         Threeway/stopcock
5.         Blood set
6.         Cairan antiseptik (alkohol 70% dan betadin 10%)
7.         Anestesi lokal (lidocain amp 2%)
8.         Tempat/botol penampung sampel cairan untuk pemeriksaan kultur/citologi cairan pleura
9.         Kasa steril.
10.     Handscon steril.
11.     Bak instrumen steril berisi duk, klem, com kecil dan kasa pentol yg dibungkus dengan kain
12.     Perlak ikat
13.     Plester dan gunting
14.     Lampu tindakan
15.     Botol/tempat penampung cairan pleura
16.     Scort
17.     Klem duk

Persiapan pasien :

1.     Mengucapkan salam
2.     Menyebut/menanyakan nama pasien
3.     Mengenalkan diri dan instansi
4.     Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya tindakan
5.     Meminta klien untuk menandatangani informed concent
6.     Tindakan dilakukan di ruang OK Paru
7.     Membawa dan meletakkan alat di dekat pasien.

Pelaksanaan :

1.        Mencuci tangan dan memasang handscon
2.        Membantu klien mengatur posisi, area yang akan di funksi menghadap ke arah dokter
3.        Selama dokter melakukan prosedur, memberikan dukungan emosional dan fisik pada klien dan siapkan klien terhadap hal-hal yang akan terjadi :
a.      Menganjurkan klien untuk benar-benar tidak bergerak, dan tidak batuk selama dilakukan funksi, bila akan batuk harus memberitahu lebih dahulu
b.     Memberitahukan kepada klien saat obat anestesi lokalnya  akan disuntikkan.
4.        Mengatur pencahayaan, gunakan lampu tindakan bila perlu.
5.        Mengikatkan perlak di bagian bawah area yang akan di funksi
6.        Meletakkan botol/tempat penampung cairan pleura
7.        Menyiapkan alat-alat didekat klien.
8.        Buka ikatan kain pembungkus instrumen, buka tutup baki instrumen
9.        Buka blood set, threeway/stopcock, spuit 20cc/50cc, spuit 5 cc, letakkan di area dekat bak instrumen
10.    Dokter mengambil klem dan kasa pentol untuk dilakukan disinfeksi pada tempat penusukan jarum funksi dan area kulit  sekitarnya
11.    Memberikan betadin 10% dan alkohol 70% pada dokter
12.    Dokter melakukan anestesi lokal dengan menyuntikkan lidocain amp
13.    Dokter mengambil duk lubang steril, menempatkan lubang duk tepat diarea yang akan di funksi, ujung-ujung duk bagian atas disatukan/diikatkan  dengan klem duk
14.    Dokter menghubungkan antara bloodset, threeway/stopcock, spuit 20cc/50cc, jarum funksi, kemudian menusukkan jarum di area yang sudah ditentukan dan melakukan evakuasi cairan pleura
15.    Berikan tempat/botol sampel untuk menampung cairan jika diperlukan pemeriksaan kultur/citologi cairan pleura
16.    Selama proses pengambilan cairan pleura observasi keadaan umum pasien, tekankan agar pasien tidak batuk selama proses pengambilan cairan pleura dan anjurkan untuk secepatnya memberitahu petugas apabila ingin batuk
17.    Bila proses pengambilan cairan pleura telah selesai, jarum dicabut, memberikan tekanan pada area punksi dan tempat penusukan ditutup dengan kasa steril dan diplester
18.    Memastikan kepada dokter apakah diperlukan pemeriksaan rontgen kembali.
19.    Memberitahu pasien bahwa prosedur telah selesai, pasien dirapikan dan diantar kembali ke ruang rawat inap
20.    Alat-alat dibereskan, jika perlu perlak dan duk dibersihkan dan dicuci
21.    Melepas handscon dan mencuci tangan

Evaluasi :
1.         Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama,  dan sesudah prosedur.
2.         Mengevaluasi adanya keluhan pening, rasa sesak didada, batuk, sputum dengan bercampur serat darah, takikardi, dan sianosis.
3.         Mengevaluasi karakteristik cairan yang keluar : jumlah, konsistensi, dan warnanya.
4.         Mengobservasi tanda-tanda vital pasca prosedur secara periodik.

Dokumentasi :

1.        Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur.
2.        Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama,  dan sesudah prosedur.
3.        Mencatat bila ada keluhan pening, rasa sesak didada, batuk, sputum dengan bercampur serat darah, takikardi, dan sianosis.
4.        Mencatat karakteristik cairan yang keluar : jumlah, konsistensi, dan warnanya.
5.        Mencatat  hasil observasi tanda-tanda vital pasca prosedur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar