Pengertian
|
Suatu cara untuk mengeluarkan sekret dari jalan
nafas dengan memasukkan selang melalui mulut, nasofaring, atau trakea
menggunakan mesin penghisap (suction) pada pasien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri
|
Tujuan
|
1. Mempertahankan
kepatenan jalan nafas.
2. Meningkatkan ventilasi jalan napas
3. Mencegah
aspirasi pulmonal oleh cairan atau darah.
|
Kebijakan
|
Menjaga jalan napas tetap bersih (airway maintenence)
· Pasien tidak mampu batuk efektif
· Klien
yang kurang responsif atau koma
· Di duga ada aspirasi
Membersihkan jalan napas (branchial toilet)
· Pada auskultasi terdapat suara napas tambahan à
ronkhi
· Di duga ada sekresi mukus di dalam saluran pernapasan
· Klinis menunjukkan adanya peningkatan beban kerja sistem pernapasan
Standar
Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2014
|
Prosedur
|
Persiapan alat :
1.
Mesin penghisap portable/suction siap pakai
2.
Kateter dengan
port penghisap sekali pakai sesuai ukuran
· 5 untuk
bayi
· 8-10
untuk anak-anak
· 16-18
untuk dewasa
3.
Handscon steril
4.
Com berisi Cairan NaCl 0.9%
5.
Kasa steril
6.
Kertas tissue
7.
Tong spatel jika perlu
8.
Stetoskop
9.
Pelumas larut dalam air
10.
Sampiran
11.
Tabung oksigen/sentral
Persiapan pasien
1.
Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan, beri kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
2.
Jaga privacy, pasang sampiran jika perlu
3.
Siapkan peralatan disamping tempat tidur pasien
4.
Atur posisi klien :
·
Klien sadar : posisi semi fowler kepala miring ke satu sisi (oral
suction) dan posisi fowler dengan leher ekstensi (nasal suction)
·
Klien tidak sadar : baringkan klien dengan posisi lateral menghadap
pelaksana tindakan (oral/nasal suction)
5.
Auskultasi suara napas
6.
Pasang handuk pada bantal atau di bawah dagu
Prosedur
1.
Mencuci tangan.
2.
Meletakkan nierbeken didekat klien.
3.
Mengatur posisi klien.
4.
Memasang handscon
5.
Menghubungkan kateter dengan port penghisap pada selang suction.
6.
Menyalakan mesin, masukkan kateter penghisap ke dalam
kom berisi aquades / NaCl 0,9%.
7.
Memasukkan
ujung kateter secara
perlahan ke dalam mulut / hidung sampai
kerongkongan dalam keadaan
tidak menghisap
8.
Tekan port penghisap, tarik kateter secara perlahan
dengan arah diputar, lama penghisapan tidak boleh lebih dari 10 – 15 detik untuk mencegah hypoxia.
9.
Bersihkan kateter dengan cara memasukkan ujung kateter
kedalam com berisi NaCl 0,9% sambil disuction
10. Observasi respon pasien dan dengarkan
bunyi napas
11. Anjurkan bernapas dalam pada pasien sadar dan berikan oksigenasi lebih dulu
pada pasien tidak sadar bila ingin mengulang pengisapan
12. Mengulangi prosedur nomor 7,8,9,10, dan 11 sampai jalan nafas bebas dari sekret
13. Mematikan mesin dan lepaskan
kateter dari selang penghisap.
14. Merapikan pasien dan atur posisi yang paling nyaman
15. Membersihkan
alat dan lepas sarung tangan.
16. Mencuci tangan.
EVALUASI
1.
Mengauskultasi suara nafas dan bandingkan kondisi
saluran nafas sebelum dan sesudah penghisapan lendir.
2.
Mengidentifikasi adanya perbaikan status
respiratorik.
DOKUMENTASI
1.
Mencatat hasil pengkajian saluran nafas sebelum
dan sesudah penghisapan, ukuran kateter yang digunakan, lama penghisapan,
rute penghisapan, toleransi klien, tekanan mesin yang digunakan,
karakteristik lendir (jumlah, bau, warna, dan konsistensi lendir).
2.
Mencatat respon klien selama prosedur.
|
Senin, 24 Agustus 2015
SOP SUCTION
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
postingannya sangat bermanfaat
BalasHapus